Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

TES MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


       I.            PENDAHULUAN
Membaca (قراءة) adalah kegiatan yang meliputi pola berfikir, menilai menganalisis dan memecahkan masalah. Dengan menbaca, setiap individu dapat mempelajari dan berinteraksi dalam dunia di luar dirinya. Kehidupan manusia tidak hanya dikomunikasikan melalui media lisan semata, namun terkadang memerlukan media tertulis, apalagi bila dikaitkan dengan keinginan untuk memahami khazanah intelektual islam san modern. Disinilah pentingnya makna ‘membaca’.
Dalam kontek pembelajaran bahasa arab, membaca memiliki urgenitas tersendiri yakni, membaca merupakan kunci untuk membuka khazanah pengetahuan dan kebudayaan Islam, long life education tidak akan terwujud kalau yang tidak melakukannya tidak dapat membaca dan memahami khazanah intelektual klasik dan modern. Maka dari ini untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat menguasai kemampuan dalam membaca, khususnya dalam pembelajaran bahasa arab maka seorang pedidik harus dapat mengukurnya. Pada makalah ini akan dipaparkan bagaimana dan mengunakan apa dalam mengukur kemampuan membaca (مهارة القراءة ).
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Definisi membaca
B.     Standar kompetensi tes membaca
C.     Bentuk-bentuk tes untuk mengukur kemampuan membaca
 III.            PEMBAHASAN
A.    Definisi membaca
Seperti yang telah kita ketahui, di dalam pengukuran selalu ditanyakan apa yang diukur dan bagaimana mengukurnya. Dalam mengukur kemampuan membaca, yang akan diukur adalah ketrampilan membaca. Namun agar menjadi jelas, ketrampilan yang akan diukur itu akan dirinci, baik proses komponen kemampuan yang terlibat di dalamnya, maupun bacaannya.
Pendapat awam menganggap bahwa membaca adalah mencocokkan bunyi dan huruf. Definisi itu nampaknya ringkas dan jelas, namun itu hanya mekanisme dasar membaca, dan kita tidak melihat di dalamnya apa tujuan mencocokkan bunyi dengan huruf itu. Mungkin definisi ini hanya dapat diterapkan pada anak yang belajar mengaji. Setelah belajar beberapa lama, ia akan mampu melafalkan apa yang tertulis dengan aksara arab di dalam kitab suci al-Qur’an, namun ia tidak memahami apa yang dilafalkan itu.
Definisi lain yang lebih lengkap adalah melihat dan memahami tulisan dengan melafalkan atau hanya dalam hati. Definisi ini mencakup tiga unsure dalam kegiatan membaca, yaitu pembaca melihat, memahami dan melisankan dalam hati.[1]
B.     Standar kompetensi tes membaca
Standar kompetensi yang diujikan dalam tes membaca adalah kemampuan seseorang untuk menangkap pesan tertulis dengan benar, cepat dan cermat. Tulisan tersebut merupakan simbol-simbol dari bunyi bahasa yang mengandung keinginan penulisnya.
Disamping bunyi, siswa juga dihadapkan pada unsure bahasa lainnya, misalnya kosa kata dan qowa’id (tata bahasa). Karena itu kompetensi atas unsure dan ketrampilan bahasa memiliki karakteristik sendiri-sendiri, namun sebagaimana dalam tes berbicara sesungguhnya dalam satu kompetensi yang diujikan terkadang juga melibatkan kompetensi bahasa yang lain.
Berikut ini beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang dapat diintegrasikan, yaitu:
1.      Membaca dengan lancar, cermat, tepat dan lain-lain
2.      Menentukan arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu;
3.      Menemukan fakta tersurat dalam teks
4.      Menemukan makna tersirat dalam teks
5.      Menemukan ide pokok dalam paragraph
6.      Menemukan ide penunjang dalam paragraph
7.      Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan;
8.      Menyimpulkan ide pokok bacaan;
9.      Menangkap pesan sebuah bacaan dengan cepat;
10.  Mengomentari dan mengkritisi bacaan.[2]


C.    Bentuk-bentuk tes untuk mengukur kemampuan membaca
Sasaran utama tes kemampuan membaca, yaitu kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan serta untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa memahami wacana tulis.[3]
Berikut ini dikemukakan beberapa klasifikasi tes serta apa yang diukur dalam tes tersebut, yaitu:
1.      Mengukur kemampuan membaca dengan lancar, cemat dan tepat.
Contoh:
إقراء النص الأتي قراءة فصيحة!
... جاكرتا عاصمة إندونيسيا هي أكبر المدن في إندونيسيا. فيها مباني عظيمة وناطحات سحاب. أشهر مبانيها قصر الدولة و البرج القومي و مسجد الإستقلال: مسجد الإستقلال أكبر المساجد في إندونيسيا بل في جنوب شرقي أسيا.
2.      Mengukur kemampuan membaca dalam memahami arti kosa kata tertentu (word matching). Contoh:
أختر الإجابة الصحيحة!
جاكرتا عاصمة إندونيسيا. عاصمة  بمعني:
ا-  Kota besar
ب- Ibu kota
ج-  Daerah khusus
3.      Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan fakta tersurat dalam teks. Contoh:
أجب عن الأسئلة الأتية طبقا للنص السابق !
            ا – اين يقع مسجد الإستقلالل ؟
ب – ما أهم المباني في جاكرتا ؟
4.      Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan makna tersirat dalam teks. Contoh:
أجب عن الأسئلة اللأتية طبقا للنص السابق !
ا – أيهما أكبر مسجد الإستقلال أم المسجد الحرام؟
ب - أيهما أكبرمدينة جاكرتا أم سورابايا ؟ د


5.      Mengukur kemampuan membaca dalam menemukan ide pokok paragraph.
Contoh:
أصبح العالم – اليوم – قرية صغيرة, بسبب وسائل النقل الحديثة, و وسائل الإتصال الحديثة. كيف يعيش سكان هذه القؤية الصغيرة ؟ إنّني أدعوك يا صاحبي لزيارة خذه القرية الصغيرة. هيا نتجول فيها, وننظر كيف يعيش سكانها. سأصحابك معي في طائرتي. إنني أملك طائرة سريعة, أسرع من الصوة. تفضل يا صاحبي, إركب الطائرة,و هيا بنا ننطلق.
إقراء النص السابق ثم حدّد الفقرة الرئسة بوضع علامة (X) علي الإجابة الصحيحة !
1 – الفقرة الرئسة في القراءة, هي:
ا –  وسائل النقل الحدصثة.
ب – وسائل الإتصال الحدثة.
ج –  العالم قرية صغيرة.
د –   دول الشمال و الجنوب.
6.      Menemukan ide penunjang dalam paragraph.
Contoh:
في ضوء النص السابق حدّد الفقرة المساعدة فيه بوضع علامة (X) علي الإجابة الصحيحة !
1 – الفقرة المساعدة في القراءة السابقة, هي:
ا – الطائرة من أحدث وسائل النقل.
ب – يدعو الكاتب للسفر بطائرته.
ج – السكان يعيش في القرية.
د – العالم كان كبيرا.
7.      Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
Contoh:
في ضوء النص السابق  اْجب عن الاْسئلة !
1-      هل هناك علاقة بين وسائل النقل و الاتصال بمساحة العالم؟ اشرح!

8.      Mensarikan atau menyimpulkan ide pokok bacaan.
Contoh:
1-     المضمون الرئيسي في النص السابق :
أ‌-        تجوّل المتكلم في العالم مع صاحب بالطائرة السريعة.
ب‌-    تعجب المتكلم وصاحبه بدول الشمال الغنية والمتقدمة.
ت‌-    تقدم وسائل النقل والاتصال جعل العالم قرية صغيرة.
ث‌-    اْصبح دول الجنوب فقيرة بسبب تقدم وسائل النقل والاتصال.
9.      Mengkomentari dan mengkritisi bacaan.
Contoh:
1-      ما راْيك في هذا الجزء (النص السابق) ؟[4]



 IV.            KESIMPULAN
Ø  Membaca adalah mencocokkan bunyi dan huruf.
Ø  Standar kompetensi yang diujikan dalam tes membaca adalah kemampuan seseorang untuk menangkap pesan tertulis dengan benar, cepat dan cermat.
Ø  Disamping bunyi, siswa juga dihadapkan pada unsure bahasa lainnya, misalnya kosa kata dan qowa’id (tata bahasa).
Ø  beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang dapat diintegrasikan, yaitu:
11.     Membaca dengan lancar, cermat, tepat dan lain-lain
12.     Menentukan arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu;
13.     Menemukan fakta tersurat dalam teks
14.     Menemukan makna tersirat dalam teks
15.     Menemukan ide pokok dalam paragraph
16.     Menemukan ide penunjang dalam paragraph
17.     Menghubungkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan;
18.     Menyimpulkan ide pokok bacaan;
19.     Menangkap pesan sebuah bacaan dengan cepat;
20.     Mengomentari dan mengkritisi bacaan.
Ø  Sasaran utama tes kemampuan membaca, yaitu kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan serta untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa memahami wacana tulis.
    V.            PENUTUP
Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sadar bahwa makalah kami ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
  
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro Burhan, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: BPFE, 1988
Ainin.M, dkk,Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: MISYKAT,2006
Hidayat Rahayu S., pengetesan kemampuan membaca secara komunikatif, Jakarta: Intermasa, 1990


[1] Rahayu s. hidayat, pengetesan kemampuan membaca secara komunikatif, (Jakarta: Intermasa, 1990), hlm. 27
[2] Dr. M. Ainin,M,Pd dkk,Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: MISYKAT,2006,hlm.172-173
[3] Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE, 1988), hlm. 226
[4] Op.Cit,hlm.174-179 

1 komentar: