I.
PENDAHULUAN
Membaca (قراءة) adalah kegiatan yang meliputi pola
berfikir, menilai menganalisis dan memecahkan masalah. Dengan menbaca, setiap
individu dapat mempelajari dan berinteraksi dalam dunia di luar dirinya.
Kehidupan manusia tidak hanya dikomunikasikan melalui media lisan semata, namun
terkadang memerlukan media tertulis, apalagi bila dikaitkan dengan keinginan
untuk memahami khazanah intelektual islam san modern. Disinilah pentingnya
makna ‘membaca’.
Dalam kontek pembelajaran bahasa
arab, membaca memiliki urgenitas tersendiri yakni, membaca merupakan kunci
untuk membuka khazanah pengetahuan dan kebudayaan Islam, long life education
tidak akan terwujud kalau yang tidak melakukannya tidak dapat membaca dan
memahami khazanah intelektual klasik dan modern. Maka dari ini untuk mengetahui
seberapa jauh siswa dapat menguasai kemampuan dalam membaca, khususnya dalam
pembelajaran bahasa arab maka seorang pedidik harus dapat mengukurnya. Pada
makalah ini akan dipaparkan bagaimana dan mengunakan apa dalam mengukur
kemampuan membaca (مهارة القراءة ).
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Definisi
membaca
B.
Standar
kompetensi tes membaca
C.
Bentuk-bentuk
tes untuk mengukur kemampuan membaca
III.
PEMBAHASAN
A.
Definisi membaca
Seperti yang telah kita ketahui, di dalam pengukuran selalu ditanyakan
apa yang diukur dan bagaimana mengukurnya. Dalam mengukur kemampuan membaca,
yang akan diukur adalah ketrampilan membaca. Namun agar menjadi jelas,
ketrampilan yang akan diukur itu akan dirinci, baik proses komponen kemampuan
yang terlibat di dalamnya, maupun bacaannya.
Pendapat awam menganggap bahwa membaca adalah mencocokkan bunyi dan
huruf. Definisi itu nampaknya ringkas dan jelas, namun itu hanya mekanisme
dasar membaca, dan kita tidak melihat di dalamnya apa tujuan mencocokkan bunyi
dengan huruf itu. Mungkin definisi ini hanya dapat diterapkan pada anak yang
belajar mengaji. Setelah belajar beberapa lama, ia akan mampu melafalkan apa
yang tertulis dengan aksara arab di dalam kitab suci al-Qur’an, namun ia tidak
memahami apa yang dilafalkan itu.
Definisi lain yang lebih lengkap adalah melihat dan memahami
tulisan dengan melafalkan atau hanya dalam hati. Definisi ini mencakup tiga
unsure dalam kegiatan membaca, yaitu pembaca melihat, memahami dan melisankan
dalam hati.[1]
B.
Standar kompetensi tes membaca
Standar kompetensi yang diujikan dalam tes membaca adalah kemampuan
seseorang untuk menangkap pesan tertulis dengan benar, cepat dan cermat.
Tulisan tersebut merupakan simbol-simbol dari bunyi bahasa yang mengandung
keinginan penulisnya.
Disamping bunyi, siswa juga dihadapkan pada unsure bahasa lainnya,
misalnya kosa kata dan qowa’id (tata bahasa). Karena itu kompetensi atas
unsure dan ketrampilan bahasa memiliki karakteristik sendiri-sendiri, namun
sebagaimana dalam tes berbicara sesungguhnya dalam satu kompetensi yang
diujikan terkadang juga melibatkan kompetensi bahasa yang lain.
Berikut ini beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang
dapat diintegrasikan, yaitu:
1.
Membaca
dengan lancar, cermat, tepat dan lain-lain
2.
Menentukan
arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu;
3.
Menemukan
fakta tersurat dalam teks
4.
Menemukan
makna tersirat dalam teks
5.
Menemukan
ide pokok dalam paragraph
6.
Menemukan
ide penunjang dalam paragraph
7.
Menghubungkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan;
8.
Menyimpulkan
ide pokok bacaan;
9.
Menangkap
pesan sebuah bacaan dengan cepat;
10.
Mengomentari
dan mengkritisi bacaan.[2]
C.
Bentuk-bentuk tes untuk mengukur kemampuan membaca
Sasaran utama tes kemampuan membaca, yaitu kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan serta untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa
memahami wacana tulis.[3]
Berikut ini dikemukakan beberapa klasifikasi tes serta apa yang
diukur dalam tes tersebut, yaitu:
1.
Mengukur
kemampuan membaca dengan lancar, cemat dan tepat.
Contoh:
إقراء النص
الأتي قراءة فصيحة!
... جاكرتا
عاصمة إندونيسيا هي أكبر المدن في إندونيسيا. فيها مباني عظيمة وناطحات سحاب. أشهر
مبانيها قصر الدولة و البرج القومي و مسجد الإستقلال: مسجد الإستقلال أكبر المساجد
في إندونيسيا بل في جنوب شرقي أسيا.
2.
Mengukur
kemampuan membaca dalam memahami arti kosa kata tertentu (word matching).
Contoh:
أختر الإجابة الصحيحة!
جاكرتا عاصمة إندونيسيا. عاصمة
بمعني:
ا- Kota besar
ب- Ibu kota
ج- Daerah khusus
3.
Mengukur
kemampuan membaca dalam menemukan fakta tersurat dalam teks. Contoh:
أجب عن الأسئلة الأتية طبقا للنص السابق !
ا – اين يقع مسجد
الإستقلالل ؟
ب – ما أهم المباني في جاكرتا ؟
4.
Mengukur
kemampuan membaca dalam menemukan makna tersirat dalam teks. Contoh:
أجب عن الأسئلة
اللأتية طبقا للنص السابق !
ا – أيهما أكبر
مسجد الإستقلال أم المسجد الحرام؟
ب - أيهما
أكبرمدينة جاكرتا أم سورابايا ؟ د
5.
Mengukur
kemampuan membaca dalam menemukan ide pokok paragraph.
Contoh:
أصبح العالم –
اليوم – قرية صغيرة, بسبب وسائل النقل الحديثة, و وسائل الإتصال الحديثة. كيف يعيش
سكان هذه القؤية الصغيرة ؟ إنّني أدعوك يا صاحبي لزيارة خذه القرية الصغيرة. هيا
نتجول فيها, وننظر كيف يعيش سكانها. سأصحابك معي في طائرتي. إنني أملك طائرة
سريعة, أسرع من الصوة. تفضل يا صاحبي, إركب الطائرة,و هيا بنا ننطلق.
إقراء النص السابق ثم حدّد الفقرة الرئسة بوضع علامة (X) علي الإجابة الصحيحة !
1 – الفقرة الرئسة
في القراءة, هي:
ا – وسائل النقل الحدصثة.
ب –
وسائل الإتصال الحدثة.
ج – العالم قرية صغيرة.
د – دول الشمال و الجنوب.
6.
Menemukan
ide penunjang dalam paragraph.
Contoh:
في ضوء النص
السابق حدّد الفقرة المساعدة فيه بوضع علامة (X) علي الإجابة الصحيحة !
1 – الفقرة
المساعدة في القراءة السابقة, هي:
ا – الطائرة من أحدث وسائل النقل.
ب – يدعو الكاتب للسفر بطائرته.
ج – السكان يعيش في القرية.
د – العالم كان كبيرا.
7.
Menghubungkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
Contoh:
في ضوء النص
السابق اْجب عن الاْسئلة !
1-
هل هناك علاقة بين وسائل النقل و الاتصال بمساحة العالم؟ اشرح!
8.
Mensarikan
atau menyimpulkan ide pokok bacaan.
Contoh:
1-
المضمون الرئيسي في النص السابق :
أ-
تجوّل المتكلم في العالم مع صاحب بالطائرة السريعة.
ب-
تعجب المتكلم وصاحبه بدول الشمال الغنية والمتقدمة.
ت-
تقدم وسائل النقل والاتصال جعل العالم قرية صغيرة.
ث-
اْصبح دول الجنوب فقيرة بسبب تقدم وسائل النقل والاتصال.
9.
Mengkomentari
dan mengkritisi bacaan.
Contoh:
IV.
KESIMPULAN
Ø Membaca adalah mencocokkan bunyi dan huruf.
Ø Standar kompetensi yang diujikan dalam tes membaca adalah kemampuan
seseorang untuk menangkap pesan tertulis dengan benar, cepat dan cermat.
Ø Disamping bunyi, siswa juga dihadapkan pada unsure bahasa lainnya,
misalnya kosa kata dan qowa’id (tata bahasa).
Ø beberapa kompetensi dasar dalam kegiatan membaca yang dapat
diintegrasikan, yaitu:
11.
Membaca
dengan lancar, cermat, tepat dan lain-lain
12.
Menentukan
arti kosa kata dalam konteks kalimat tertentu;
13.
Menemukan
fakta tersurat dalam teks
14.
Menemukan
makna tersirat dalam teks
15.
Menemukan
ide pokok dalam paragraph
16.
Menemukan
ide penunjang dalam paragraph
17.
Menghubungkan
ide-ide yang terdapat dalam bacaan;
18.
Menyimpulkan
ide pokok bacaan;
19.
Menangkap
pesan sebuah bacaan dengan cepat;
20.
Mengomentari
dan mengkritisi bacaan.
Ø Sasaran utama tes kemampuan membaca, yaitu kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan serta untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa
memahami wacana tulis.
V.
PENUTUP
Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sadar bahwa makalah kami ini masih
banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami memohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro Burhan, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra, Yogyakarta: BPFE, 1988
Ainin.M, dkk,Evaluasi
dalam Pembelajaran Bahasa Arab,Malang: MISYKAT,2006
Hidayat Rahayu
S., pengetesan kemampuan membaca secara komunikatif, Jakarta: Intermasa,
1990
[1] Rahayu s.
hidayat, pengetesan kemampuan membaca secara komunikatif, (Jakarta:
Intermasa, 1990), hlm. 27
[2] Dr. M.
Ainin,M,Pd dkk,Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab,Malang:
MISYKAT,2006,hlm.172-173
[3] Burhan
Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta:
BPFE, 1988), hlm. 226
[4] Op.Cit,hlm.174-179
makasih tesnya yah kak
BalasHapusaxis gsm